Akhirnya setelah sekian lama, hari ini saya mencoba membuka Blog
dan mengupdatenya kembali. Kali ini bukan curhatan yang ingin saya tulis, tapi
mencoba untuk meriview TV LED Sharp yang baru saja saya beli.
Berhubung di kamar belum ada televisi, akhirnya pada Minggu 18
Maret 2012 yang lalu, saya memutuskan untuk membeli sebuah Televisi. Setelah
googling cukup lama, saya menjatuhkan pilihan kepada TV LED.
Ada banyak jenis TV saat ini diantaranya sebagai berikut :
Plasma TV
Jika ditempatkan di ruangan yang sangat terang
(spt di showroom), gambarnya akan terlihat lbh redup dari LCD. Jika
ditempatkan di ruangan agak redup, Hitamnya lbh pekat dari LCD. Selain
itu, Plasma-TV minim blur / ghosting, gak ada Backlight-bleeding / Clouding. Sudut
pandang Plasma-TV sangat lebar. Pencahayaan dan warnanya, berasal dari Gas
Pixel Plasma-nya sendiri (tanpa Backlight).
Daya tahan atau masa pakai TV ini bisa mencapai
100rb jam. Dibanding LCD & LED Plasma mempunyai efek radiasi mata yang
cukup besar.
Tv jenis ini mulai ditinggalkan produsen elektronik, karena
disamping boros listrik dan tidak ramah lingkungan, teknologi plasma juga
tergolong teknologi yang mahal. Selain itu sejak kemunculan TV LCD dan LED yang
kualitas gambarnya hampir sama dengan TV Plasma, masyarakat jadi lebih memilih
LCD dan LED dengan pertimbangan harga yang lebih terjangkau.
LCD-TV
Jika ditempatkan di ruangan yang sangat terang, gambar dan warna lebih cerah daripada Plasma-TV. Namun, untuk adegan gerak cepat / siaran olahraga, rentan ghosting / blur. LCD-TV menggunakan Backlight untuk pencahayaan & menggunakan Cairan Kristal, untuk reproduksi warna. Masa pakai atau daya tahan LCD-TV (ccfl backlight) = 50-60rb jam.
LED-TV
Prinsip kerjanya mirip dengan LCD-TV, bedanya
dibacklight yang digunakan. LCD -TV menggunakan Lampu Neon
(CCFL) & LED-TV menggunakan Lampu LED sebagai backlight.
Daya tahan LED-TV sama dengan Plasma =
100rb jam, TV LED juga terkenal dengan keiritannya dalam mengkonsumsi listrik
dan jika dibandingan dengan plasma atau LCD, LED jauh lebih irit dalam penggunaan daya listrik.
Dibandingakan dengan plasma & LCD, Led mempunyai kadar radiasi
ke mata yang paling kecil, jadi LED adalah TV yang paling aman untuk mata
hingga saat ini. Design dan bentuk TV LED juga lebih ramping dibanding Plasma dan LCD.
OLED-TV / AMOLED
Menggunakan beberapa lapisan organik sebagai pencahayaan dan reproduksi warna, tanpa menggunakan backlight seperti LED/LCD-TV.
Menghasilkan gambar yg deep-black, cukup bright dan
minim blur dgn frame
layar yang tipis.
OLED Masih dalam tahap pengembangan,
- Lapisan organik warna biru hanya dapat
bertahan krg lebih 7000 jam
- Lapisan organik warna hijau dan merah hanya
dapat bertahan krg lebih 14000 jam
Dikarenakan ongkos produksi yang relatif sangat
mahal dan masih teknologi baru (dibutuhkan pengembangan). TV
jenis ini masih dalam tahap pengembangan dan akan menjadi TV dengan teknoloogi
masa depan.
Untuk
pasar di Indonesia Teknologi TV yang paling mutakhir adalah LED, untuk OLED /
Amoled sendiri belum masuk ke Indonesia, karena memang TV tersebut belum
dipasarkan secara global.
LALU KENAPA SHARP LED?
Untuk urusan kualitas gambar setiap orang mempunyai penilaian berbeda-beda, karena mata setiap orang juga berbeda-beda. Alasan pribadi saya pilih Sharp karena kualitas gambar yang dihasilkan
benar-benar jernih, soft dan menampilkan gambar serta film sesuai dengan warna
aslinya atau istilah kerannya Natural.
Budget harga TV Sharp juga masuk akal
tidak terlampau mahal seperti Sony. Karena untuk ukuran kamar, maka saya
mencari televisi dengan ukuran yang tidak terlalu kecil tapi juga tidak terlalu
besar, jadi ukuran 22 inchi saya rasa cukup untuk memanjakan mata saya.
Pilihan
saya jatuh pada TV LED SHARP AQUOS Tipe LC-22LE420, berikut spesifikasi lengkapnya :
Fitur
Utama :
- Black Cabinet
- 22" Full HD (1.920 x 1.080) LCD Panel
- USB movie, music, and photo playback
- Original Surround System
- HDMI terminal for simple digital connection with AV equipments
- D-Sub 15 pin terminal for PC and analogue RGB signals
- Selectable Multilingual On-Screen Display
Fitur Lengkap :
- Black Cabinet - Desain Kabinet Berwarna hitam
- USB movie, music, and photo playback - USB port dapat memutar film ((MKV, MP4, AVI, mov, asf, divx, wmf, ts, trp, tp, m2ts, rm, rmvb, mpeg, vob, dat), musik (Mp3), dan foto (JPEG, PNG, Bitmap)
- Ecological Features such as Advanced OPC (Optical Picture Control) - Fitur yang mengontrol kecerahan gambar sesuai dengan pencahayan di ruangan sehingga dapat mereduksi daya listrik secara otomatis
- D-Sub 15 pin terminal for PC and analogue RGB signals
- Selectable Multilingual On-Screen Display
- 3 HDMI with D-sub 15 pin terminal for PC and analog RGB signals
- Remote Control
Yang patut disayangkan LC-22LE420 tidak mendukung format audio DTS, padahal film2x full HD (Blu Ray) mayoritas menggunakan format DTS untuk
audionya. TV tipe ini hanya mendukung format audio DD (Doubel Digital), tapi
jangan kuatir kita bisa konvert filenya jadi berformat DD dengan software
popcorn atau software yang lain. Untuk subtitle film, TV tipe ini sudah
mendukung file subtitle SRT, kebanyakan film Full HD dan HD Ready juga sudah
berformat SRT untuk subtitelnya.
Nah
biar gak cape convert file audionya atau subtitelnya tidak bisa terbaca ketika
kita akan play film dari USB atau HDD, saya sarankan untuk menggunakan PC atau
Laptop sebagai Media Playernya. Tinggal sambungkan melalui Kabel HDMI saja,
maka PC dan Laptop kita akan berfungsi sebagai playernya. Saya menggunakan
langkah ini serta menggunakan windows player media clasicc sebagai software
pemutarnya, kualitas gambar yang dihasilkan dari sambungan kabel HDMI ini
memang sungguh luar biasa sempurna.
Untuk
menangkap siaran TV Analog, memang tergantung dari sinyal dimasing-masing
daerah. Saat ini saya menggunakan antena indoor merek Toyosaki, dengan antena
yang sudah dilengkapi booster (Penguat penangkap sinyal) tersebut, siaran tv
analog yang bagus di tangkap di dalam kamar saya adalah, Indosiar (Bagus
sekali), MNC (Bagus sekali), Global (Bagus), SCTV (Bagus sekali),
Bchannel(Bagus sekali), Spacetoon (Bagus sekali), Elshinta TV (Bagus sekali),
Trans TV (Standar), RCTI (Standar), Trans 7 (Kurang), Metro tv (jelek), TV One
(Hancur), ANTV (Jelek), Daai TV (Kurang), Banten TV (Jelek), Jak TV (Jelek), O
Channel (Kurang), TVRI (Bagus).
Saya
sarankan untuk berlangganan TV kabel untuk meningkatkan kualitas penerimaan
siaran.
Untuk kualitas Audionya bisa dikatakan sangat standar, bila dibandingkan LG dan
Samsung dikelas yang sama (LED & 22 Inchi) masih lebih bagus dua pabrikan
korea tersebut.
Dari
segi harga LC-22LE420, ada disekitar 1,7 jt – 2jt,
tergantung tempatnya. Untuk mendapatkan kualitas terbaik dan
menjaga keaslian produk, saya sarankan untuk membelinya di toko-toko resmi yang
menjual Produk Sharp, (Carrefour, Hypermart, Giant, Electronic Solution, Best
Denki, Bhinneka, Dll). Harga TV ini di toko-toko yang menjual resmi produk
Sharp biasanya berada di range 1,9 jt– 2jt, namun bila anda ingin mendapatkan
harga yang lebih murah, bisa melalui kaskus. Saya kebetulan membeli di
Hypermart dengan harga Rp 2jt dan mendapat potongan 100rb, jadi saya membayar
1.9jt.
Salah
satu alasan saya memilih produk ini adalah karena masa garansinya. Untuk TV
Sharp berukuran 22 Inchi mendapat garansi resmi 2 tahun, sementara ukuran 32
inchi ke atas mendapat garansi 3 tahun, bandingakan dengan produk lain yang
hanya mendapat garansi resmi 1 tahun.
* Ket :
Di karenakan keterbatasan waktu foto-foto produk ini akan saya upload menyusul