Mencoba Mengabdikan Kehidupanku

Tampilkan postingan dengan label Sepeda Motor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sepeda Motor. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 November 2015

Solusi Ketika Cairan M-One & Sejenisnya Sudah Tidak Bisa Menambal Ban Tubeless



Minggu 22/11/2015 ban tubeless belakang sih merah kena ranjau darat. Kalau paku sih sudah biasa, tapi ini baut dengan ujung yang dibengkokkan. Alhasil langsung bocor dua lubang. Sebelum kena ranjau, ban tubeless ukuran 130/70 itu juga sudah tertusuk paku.

Jalanan Ibu kota memang kejam banget, gimana gak kejam, sudah gak rata, banyak lubang, banyak paku dan baut bertebaran di mana-mana. Apalagi yang namanya jalan di sekitar Roxy Mas, Tomang dan sekitarnya itu adalah zona merah paku di Jakarta.

Karena ban tubeless ane diisi cairan anti bocor yang beli di Planet Ban, yah sudah dengan pedenya tetap ane biarkan paku dan baut yang tertancam itu. Keesokan paginya terlihat ada cairan keluar dari ban. Langsung ambil tang dan cabut, alhasil gembos abis. Ane masih gak panik, wong sering ngalamin ini kok. Nanti setelah angin habis, langsung kasih lem power glue/alteco, setelah kering baru deh di pompa sampai penuh.

Nah jurus itu sering ane praktekin dan berhasil. Namun setelah motor di bawa jalan dan didiamkan di tempat parkir, kembali gembos. Untung saja ban tubeless jadi bisa dibawa jalan walau sangat pelan sekali :D
Solusi jitu langsung cari tukang tambal ban lalu pompa kembali sampai penuh, hasilnya ban kembali berfungsi. Jadi bisa pulang deh. Besok paginya kembali gembos gan......pusing deh tujuh keliling.

Karena ane gak mau tambal cacing yang ngerusak kontur ban dan gak tahan lama, terpaksa ane gunakan lagi lem power glue dan isi angin, yah lumayanlah sampai menemukan solusinya.

Setelah tanya sama Mbah Google dapet jawaban begini :
1. Tambal Tip Top
Jadi metode tambal seperti itu ban tubles di copot dari pelek dan di tambal dari dalam. Metode ini sangat bagus, tidak merusak komponen ban. Namun harganya mahal, 1 tambalan seharga 65-75 ribu, rata-rata bengkel yang menerima adalah bengkel ban mobil. Setelah diperiksa ternyata ban ane bocor 3 titik, ampun dah tinggal kalikan saja. Belom lagi ongkos bongkarnya, ada yang mengenakan 30 ribu ada yang sudah include, tinggal pintar-pintar memilih.

2. Rhinotire
Ini cairan karet lengket yang disemprotkan ke dalam ban tubles. Nah biar gak bingung, cekidot videonya


Cara kerjanya, jadi ketika ban terkena paku, paku dicabut, maka cairan karet tersebut akan menutup lubang yang bocor. Sama seperti M-One dan cairan sejenisnya yang membedakan Rhino Tire harus dipasang dengan tools khusus yang hanya ada di bengkel-bengkel tertentu. Gak hanya itu, cairan yang mau ditempelkan ke ban juga harus bersuhu tinggi. 



Karena ban tubeless ane lumayan mahal harganya dan merk Michelen (sombong mode on hehehe), ane putusin pake Rhinotire aja deh, biar kedepannya gak repot lagi. Dari hasil bertapa 5 malam di Google akhirnya ketemulah bengkel di Jakarta yang menyediakan fasilitas ini.


Susah-susah bertapa ternyata lokasinya dekat sama tempat tinggal ane, sama-sama di Kedoya semprul dah hahaha. Oke lokasinya ada di Jl. Panjang Raya No. 17, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 

Oh iya bengkel ini tidak menerima bongkar ban motor, jadi ane bawa tools, bongkar sendiri di sana, untung teknisinya bantuan ane hehehe.

Kondisi ban harus bersih sebelum dikasih cairan jadi harus dicuci dan keringkan dahulu.

 



Kata teknisinya biar hasilnya ganteng maksimal maka 3 lubang ditambal tip top terlebih dahulu setelah itu baru diberi cairan badak.

Hasilnya benar-benar mantap, keesokan harinya ban tidak gembos lagi handling juga sangat stabil, ada harga ada rupa, pokoknya harga gak bisa bohonglah hehehe.






























Share:

Selasa, 04 Agustus 2015

New Vixion Ngebul, Oli Susut Drastis, Manfaatkan Garansi Bro

Sumber : anangcozzblog

Banyak sekali yang mengeluh New Vixion ngebul, olinya susut drastis padahal motor baru turun dari dealer, atau ada rider yang ganti oli teratur 1000 KM tapi oli susut drastis juga. 

Penyakit New vixion ngebul dan oli susut awal mulanya ada di Grup FB Yamaha New Vixion Lighiting Rider, awalnya cuma 1 rider yang mengalaminya sampai akhirnya banyak pengguna New vixion juga mempunyai pengalaman sama. 

Waktu service pertama dan kedua NVL saya gak ngebul jadi hati tentram deh, nah pas service ketiga pas digeber mekanik sampai mentok keluar tuh asap putih alias ngebul. Langsung tak samperin mekaniknya, "Mas itu ngebul kenapa mas, aman gak tuh," tanyaku, "Aman mas,"ujarnya sambil berpikir.

Ngomongnya sih aman, tapi kok dari mukanya seperti berpikir dahulu... jadi ragu deh. Di Grup FB malah jadi banyak yang mengalami kasus serupa. Mencoba tutup mata dengan masalah tapi hati ini masih gak enak. Yah sudah waktu itu langsung claim saja bawa ke Yamaha DDS Cempaka Putih. 

Tgl 27 Desember 2013 
Datang ke Yamaha DDS 1 Cempaka Jakarta, claim masalah ngebul. Disuruh balik lagi 6 Jan 14". Menurut analisa mereka bisa dua kemungkinan.
1. Bisa saja itu wajar, karena di RPM tinggi apalagi dalam posisi tanpa beban (normal). Asap bisa karena settingan terlalu boros, jadi itu bisa saja dari pembakaran bensin, bukan oli yang naik ke ruang bakar.
2. Motor ada masalah, baret di silinder, piston dan ring piston aus.

Tgl 6 Januari 2014
Motor masuk ruang bedah

Tgl 9 Januari 2014
Motor telah selesai diperbaiki dan siap dibawa pulang. Berikut Ini percakapan saya (M) dengan Yamaha Konsultan Claim (X)
X : Jadi gini pak, motor sudah kita bongkar, ini silinder dan pistonnya ternyata tidak ada baret sama sekali, masih bagus. (Sambil nunjukin blok dan piston yang dibongkar)
M : Terus kenapa motor saya bisa ngebul.
X  : Kalau digeber melebihi limit memang akan seperti itu, semua motor juga begitu. 
Hanya keluar asap motornya wajar atau tidak. Kalau hanya tipis wajar, kecuali asap putih seperti bajaj.
M : Tapi ada NVL lain yang tidak seperti itu
X  : Pasti seperti itu, hanya tersamarkan saja asap tipis putihnya
M : Tapi waktu saya di Beres saya lihat motor matic baru yang di geber-geber gak ngebul.
X  : Beda pak, mesin motor vixion dan matic beda. Apalagi mesin motor bapak tegak berdiri tidak tidur seperti matic dan bebek. Ini Bapak liat sendiri, Silinder masih halus, piston juga halus tidak ada gejala aus sama sekali. Old Vixion juga pasti seperti itu. Motor seperti ini (Vixion) dalam keadaan tanpa beban di geber-geber sampe RPM limit pasti akan keluar asap tipis seperti itu.
M : Masak sih, apa semua motor seperti itu, termasuk motor tetangga.
X : Harusnya seperti itu.
Motor Ngebul kalau oli menyusut drastis dalam pemakaian 100-200 KM baru ada masalah. 
X : Walau Blok silinder dan piston tidak ada masalah, karena sudah kita bongkar kita ganti baru semuanya. Bapak harus inreyen lagi sekitar 200-300 km, oli kita ganti baru, nanti setelah 1000km harus langsung ganti baru yah pak.

M : Kalau memang aman seperti itu yah malah bagus donk.
X : Nah mengenai bunyi sedikit klok-klok di setang, yg hanya terdengar ketika sedang jalan pelan melewati polisi tidur itu memang seperti itu. Kita sudah cek komstir dan bagian shock depan semuanya masih bagus.
M : Setelah tadi di test, sekarang motor saya sudah tidak ngebul lagi donk
X : Kita ngetestnya hanya 8000-9000RPM kita diamkan kalau sudah kita diamkan tidak keluar asap putih berarti wajar. Motor Bapak tidak berani kita geber sampe limit apalagi ini masih inreyen.
M: Tapi kenapa mekanik di beres selalu geber sampai limit.
X: Harusnya tidak boleh seperti itu pak. Klep motor bapak juga sudah kita setting ulang.
M : Mas kok piston saya seperti ini hitam2x (Kerak karbon), padahal saya pakai bahan bakar oktan 92 (Shell super)
: Bisa jadi dari kualitas bensinnya, atau karena pembakaran tidak sempurna.
M : Kok bisa, saya selalu pakai Shell Super terus.
X : Penyebab pembakaran tidak sempurna tidak hanya dari bahan bakar saja, bisa dari busi, saringan udara, banyak faktornya. Jadi kalau memang sudah waktunya ganti (menurut buku pedoman), walau mekanik bilang masih bagus, lebih baik ganti saja, karena itu ikut berpengaruh juga.
M : Oke deh makasih banyak
Dari percakapan itu bisa disimpulkan, New Vixion ngebul di RPM redline saat motor dalam keadaan netral itu wajar, kecuali oli sudah susut dalam jumlah yang drastis. 

Part-part yang diganti waktu claim :





Bonus Foto New Vixion Yang Punya Blog




Nah buat rider New Vixion yang ngebul berjamaah, jgn komplain dulu, waktu ganti oli coba di tap dalam interval 100-200 KM, kalau menyusutnya drastis baru deh segara claim.













Share:

Rabu, 07 Mei 2014

Review Motul Ester 5100 & Hi Tech 100 di New Vixion


Sukses juga menjajal kedua oli Motul ini dan seperti kebanyakan ulasan para blogger, bahwa kedua oli ini memang mantap. Pantas banyak yang merekomendasikannya.

Akselerasi 
Motul Ester 5100
Dengan kekentalan atau SEA 10 W - 40, oli ini memang cukup memberikan efek positif bagi Si Merah (Panggilan New Vixion saya, hehehe). Putaran bawah Sih Merah makin agresif, tinggal putar gas RPM langsung merangkak naik, pokoknya ngacir deh hehehe. Gampang menggapai kecepatan 100KPJ.

Motul H-TECH 100
Apa yang membedakan oli ini dengan Motul Ester 5100. Beda di basis produksi, kalau ester 5100 masih produksi Prancis, makanya harga mahal Rp 110 ribu, sementara H-Tech 100 made in Vietnam harga dikisaran Rp 90 ribu.
Sama-sama menggunakan SEA 10 W - 40, oli ini ibarat pinang dibelang dua dengan ester 5100. Tidak terlalu terlihat perbedaannya. Soal akselerasi hanya beda tipis saja, kalau ester gampang sekali menaikan RPM sementara H-Tech 100 juga gampang menaikan tapi tidak secepat ester.

Perpindahaan Gigi
Motul Ester 5100
Banyak rider yang mengatakan pakai oli ini perpindahaan gigi di New Vixion jadi halus pokoknya smooth     habis. Itu kata rider yang sudah review loh bukan saya, lalu bagaimana dengan Si Merah. Yang saya rasakan malah tidak seperti itu. Beberapa kali oper gigi terutama pas menurunkan gigi, ada suara kasar. Jika dibandingan dengan BM PC1300, Oli ini masih sedikit lebih kasar.
Motul H-TECH 100
Dibanding ester, H-TECH 100 ternyata lebih membuat perpindahaan gigi di Si Merah menjadi lebih smooth. Tingkat smoothnya hampir sama dengan BM1 PC 1300. Kenapa bisa berbeda yah? Untuk masalah itu saya tidak tahu. Tapi aku Rapopo kok heheheheh

Peredam Panas
Motul Ester 5100
Oli ini mampu meredam panas dengan baik, kipas radiator hidup jika keadaan lalu lintas macet dan motor berjalan pelan. Untuk meredam panas, oli ini masih lebih baik dari Shell AX7 dan Yamalube, namun masih berada dibawah sedikit BM 1 PC1300.
Motul H-TECH 100
Sama saja dengan dengan Motul Ester 5100

Daya Tahan
Motul Ester 5100
Setelah pemakaian 2000KM daya kerja oli semakain menurun, lari motor jadi lebih berat dan oper gigi kasar. Untuk daya tahan diatas Shell AX 7 dan yamalube racing.
Motul H-TECH 100
Sama saja dengan dengan Motul Ester 5100

Kesimpulan 
Ternyata perbedaan signifikan ada di perpindahan gigi sementara perbedaan kecil ada diakselerasi. Dengan harga lebih murah 20 ribu dibanding Ester 5100, Motul H-TECH 100 memang benar-benar menggoda.













Share:

Selasa, 09 Juli 2013

Review Oli Yamalube Sport, Shell AX7, BM1 PC1300 pada Yamaha New Vixion

Walaupun motor saya waktu itu baru menempuh jarak 500km, namun karena sudah 1 bulan dari tanggal pembelian, maka saya wajib mampir ke bengkel resmi Yamaha. Karena jika tidak fasilitas gratis baik service pertama berikut ganti olinya akan hangus. Karena ini motor injeksi jadi gak ada bongkar bongkar mesin, cukup menghubungkan kabel ke laptop, dan mekanik tinggal menyetel berbagai setelan Yamaha New Vixion. Dibanding dengan service karburator, service motor injeksi ternyata hanya sebentar saja.

Sensasi Yamalube Sport
Oke service pertama beres, sensasi pertama pakai oli baru tentu saja tarikan enteng & ringan, perpindahan gigi yang sebelum ganti oli kasar, sudah mulai halus. Namun setelah pemakaian di atas 500 km baru mulai muncul masalah, tarikan berat, mesin kasar banget, oper gigi juga bunyi, mesin cepat panas. Oke karena belum 1000km (1 bulan) terpaksa saya tetap menggunakan oli tersebut.

Masuk bulan kedua, langsung saya melipir ke Shop Drive dengan niat mengganti oli. Sesuai dengan rekomendasi para pengguna New Vixion saya putuskan untuk menggunakan Shell AX7 dengan spek (SEA 10w-40).
Karena beli di Shop Drive, 1 ltr oli buatan Belanda itu harus ditebus dengan harga Rp 56.000, padahal kalau beli di bengkel biasa berkisar 44-50 ribu. Karena sedang buru-buru yah apa boleh buat. 

Sensasi Shell AX7
Luar biasa sensasi awal menggunakan oli ini sungguh sangat responsif, motor melaju dengan kencang sekali, sekali betot gas motor langsung ngacir. Untuk mencapai kecepatan 100kpj sangat mudah sekali digapai, tarikan enteng, suara mesin juga lebih halus dibanding Yamalube Sport, perpindahaan gigi  halus tidak bunyi lagi. 

Walau tarikan enteng, tapi oli ini punya kelemahan, mesin jadi cepat panas kalau dibawa bermacet-macet ria. Jangankan macet, berhenti di lampu merah lama saja kipas radiator motor langsung menyala. Tidak hanya itu, apabila dibawa pada kecepatan rendah sekitar 20-30kpj,  kipas radiator pasti menyala, mesin gampang sekali panas. Tapi setelah kita melaju dengan kecepatan sedang 50kpj ke atas panas mesin akan hilang dan kipas radiator akan berhenti menyala. 

Performa motor mulai berkurang setelah menempuh jarak 1000 km, perpindahaan gigi dirasa mulai kasar. Ini tandanya motor sudah harus ganti oli.

Karena saya tinggal di Jakarta dan daerah jalan yang dilalui selalu bermacet-macetan, maka memasuki bulan ke-3 saya putuskan untuk ganti oli merek lain. Pilihan waktu itu jatuh ke oli BM1 PC1300 dengan spek (SEA10w-40), alasannya  karena sudah pernah ada yang memakai di Yamaha Old Vixion dan hasilnya mesin tidak gampang panas serta tarikan tetap enteng. Harga yang harus ditebus oli kemasan sachet dan berbungkus kardus ini Rp 54000, noted harga berlaku di Jakarta.

Sensasi BM1 PC1300

Halus dan Smooth. Yups dua kata itu cocok sekali menggambarkan sensasi oli BM1 PC1300 ini. Memang awal penggunaan sering terjadi susah masuk gigi terutama dari normal ke gigi 1, tapi itu hanya diawal saja. Setelah 1 hari penggunaan kendala itu hilang, bahkan bila dibandingkan dengan Shell AX7, BM1 PC1300  ini perpindahan giginya halus sekali, bunyi mesin motor ketika sedang jalan juga sangat halus sekali, smooth. Mesin motor tidak gampang panas, bahkan untuk dipakai bermacet-macet ria kipas radiator jarang hidup, ini tandanya oli bisa meredam panas dengan sangat baik. 

Tak ada gading yang retak, oli BM1 PC1300 juga punya kekurangan. Halusnya suara mesin harus mengorbankan kecepatan. Memang saya bukan mengatakan oli ini menyebabkan tarikan motor menjadi lebih lambat, tapi sensasi ringan dan jabakan kecepatan yang saya dapatkan di Shell AX7 tidak saya temukan di BM1 PC1300. 

Untuk mengkail speed 100kpj sangat susah, dibutuhkan trek lurus yang panjang. Oli ini sangat cocok dibawa pada kecepatan 70-80kpj.

Oke dari 3 oli tersebut ternyata masih belum membuat saya puas. Kriteria oli yang masih saya cari sampai saat ini yaitu,
- Bisa membuat tarikan motor enteng dan mudah gapai top speed (seperti Shell AX7)
- Suara mesin halus dan perpindahan gigi halus sekali (BM1 PC1300)
- Dapat meredam panas mesin, sehingga bila motor dibawa pelan atau bermacet-macetan mesin tidak gampang panas dan kipas radiator tidak menyala (BM1 PC1300)
- Satu lagi yang penting, harga bersahabat tidak membuat kantong bolong, hehehehe.

Kalau brother dan sister  bisa kasih rekomendasi oli yang sesuai dengan kriteria itu, bahkan lebih mungkin, mohon infonya ke saya lebih lanjut.















Share:

Selasa, 11 Juni 2013

Menghindari Pajak Progresif Kendaraan Bermotor

Pajak Progresif kendaraan bermotor itu apa sih?
Bagi Anda yang masih awam seperti saya sebaiknya harus riset, cari tahu dulu apa itu pajak progresif.
Jadi bahasa mudahnya pajak progresif dikenakan kepada pemilik mobil dan sepeda motor yang memiliki mobil /sepeda motor lebih dari satu .
  • Bagaimana jika saya punya mobil satu, lalu motor satu, kena pajak progresifkah? (Jawabannya tentu saja tidak.) 
  •  Ah.... saya gak percaya, masalahnya ada saudara saya punya mobil dua dan motor tiga, tidak kena pajak progresif ? (Coba cek dulu STNK dan BPKBnya atas nama satu orang atau nama yang berbeda-beda, kalau berbeda-beda tidak kena pajak progresif.)

Nah sampai disitu, mengerti kan apa yang dimaksud pajak progesif. Jadi kalau kalian ingin punya kendaraan baik itu mobil atau motor lebih dari dua, usahakan dalam pembuatan surat-surat (STNK & BPKB) jangan menggunakan satu nama.

  • Lalu bagaimana dengan motor/mobil yang sudah dijual dan saya beli baru lagi, masih terkena pajak progresifkah? (Kalau kalian tidak memblokir STNK mobil/motor yang sudah terjual pasti akan terkena pajak progresif.)
  • Bagaimana cara mengurus blokirnya? 
Mudah sekali tinggal datang saja ke Kantor Samsat setempat. Kantor Samsat harus sesuai dengan domisili pembuatan STNK & BPKB kendaraan dibuat. Sebelum melangkah ke sana, siapkan Materai 6 ribu, fotocopy Kartu Keluarga (KK) & KTP masing-masing satu.
Sampai di Samsat langsung menuju ke bagian pemblokiran STNK, jelaskan maksud dan tujuan Anda. Kalau masih menyimpan fotocopy STNK/BPKB kendaraan yang sudah terjual lampirkan, kalau tidak ada sebutkan saja nomor polisinya. Sertakan juga bukti kwitansi penjualan. 
Setelah itu petugas akan memberikan surat pernyataan pelepasan, seperti gambar berikut : 
(Sumber Gambar : http://tmcblog.com)



















Setelah selesai mengisi, petugas akan memberikan tanda bukti pengambilan hasil pemblokiran :







Nah setelah itu selesai otomatis mobil/motor yang sudah Anda jual sudah bukan atas nama Anda lagi. Orang yang membeli mobil/motor yang Anda jual itu mau gak mau harus balik nama BPKB, baru bisa perpanjang pajak kendaraannya.

Selamat mencoba, jangan sampai Anda masih membayar pajak kendaraan yang sudah Anda jual.

#Update#
Sekarang Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan pembaharuan terkait pajak progresif.
Bila sebelumnya pengenaan pajak progresif hanya didasarkan pada nama pemilik kendaraan, maka terhitung per 1 Juni 2015, pengenaannya juga didasarkan pada alamat. Hal itu tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2015.

Besaran tarif pajak yang dikenakan terhadap pemilik kendaraan pribadi adalah sebagai berikut:
• Kendaraan pertama besaran pajaknya 2 persen.
• Kendaraan kedua besaran pajaknya 2,5 persen.
• Kendaraan ketiga besaran pajaknya 3 persen.
• Kendaraan keempat besaran pajaknya 3,5 persen.
• Kendaraan kelima besaran pajaknya 4 persen.
• Kendaraan keenam besaran pajaknya 4,5 persen.
• Kendaraan ketujuh besaran pajaknya 5 persen.
• Kendaraan kedelapan besaran pajaknya 5,5 persen.
• Kendaraan kesembilan besaran pajaknya 6 persen.
• Kendaraan kesepuluh besaran pajaknya 6,5 persen.
• Kendaraan kesebelas besaran pajaknya 7 persen.
• Kendaraan kedua belas besaran pajaknya 7,5 persen.
• Kendaraan ketiga belas besaran pajaknya 8 persen.
• Kendaraan keempat belas besaran pajaknya 8,5 persen.
• Kendaraan kelima belas besaran pajaknya 9 persen.
• Kendaraan keenam belas besaran pajaknya 9,5 persen.
• Kendaraan ketujuh belas dan seterusnya besaran pajaknya 10  persen.

Sumber





Share:

Senin, 07 Januari 2013

Honda CB150R VS Yamaha New Vixion Lighting


Berhubung si gambot Honda kharisma 125 X ane sudah berusia 7 Tahun, umur yang sudah tergolong tua untuk kendaraan bermotor, mungkin sudah saatnya ane ganti motor sekaligus naik kelas. Yups guys, kan sudah ngerasain naik motor bebek masa mau naik bebek lagi, sudah harus naik kelaslah alias naik motor sport kopling, hehehehe

Kemungkinan tahun ini ane ganti kuda besi, yang bikin bingung itu pilihan tunggangannya. Ada dua tipe motor yang jadi pilihan, Honda CBR150R Streetfighter atau Yamaha New Vixion.  Dua-duanya sama-sama 150cc, berkopling, dan motor sport kelas menengah, sama-sama launching bulan desember 2012 juga.

Nah tanpa basa-basi , langsung saja ane kasih link spek kedua motor :






Kalau menurut opini pribadi ane, ini motor :
Keunggulannya :
- Mesin Dohc 4 Katup : mesin yang dipakai motor balap, punya nafas panjang jadi enak buat touring. Mesin 
  CB150R adalah mesin turunan motor sport Honda CBR 150, klaim honda mesin CB sudah diatur 
  settingannya jadi lebih galak diputaran bawah juga, sehingga enak dipakai buat jalan-jalan diperkotaan 
  macam Jakarta dan sekitarnya. 
- 6 Speed,  ini keunggulan telak sih CB, New Vixion sendiri masih 5 speed.
- Rangka Truss Frame, Model rangka pada motor-motor gede.
- Mesin terlihat lebih padat jadi tidak ada kesan kopong 
- Sudah menggunakan suspensi prolink, sama seperti yang digunakan CBR 250
Kekurangannya :
- Desain motor biasa saja, khas honda
- Tangki tutup bensin masih pakai model lama
- Desain speedometer biasa saja
- Walapun sudah ban Tubeless tapi ukuran ban masih kalah dari New Vixion 
- Konsumsi Bahan bakar 1:36 KM (Klaim Honda), agak boros dibanding kompetitor
Ukuran Ban depan80/90 – 17M/C 44P (Tubeless)
Ukuran Ban Belakang100/80 – 17M/C 52P (Tubeless)





Sementara si pemegang tampuk kekuasaan yang sudah dipermak habis tampilannya :
Keunggulan :
- Desain baru, look moge dan out of the box
- Tutup tangki bensin sudah model terkini 
- Desain speedometer yang mewah, ditambah inovasi pemunculan kata "Hi Bro" di speedometer
- Penggunaan sensor O2, yang membuat pembakaran bahan bakar menjadi lebih sempurna
- Penggunaan ban yang lebih besar dari kompetitor CB150Rm
- Rangka Delta Box, rangka yang dipakai Yamaha pada motor-motor balapnya
- Konsumsi bahan bakar 1:45KM (klaim yamaha), bahkan pernah di test  TMC bloger 1:50KM Link
Kekurangan :
- Desain Head Lamp yang kurang bagus, terkesan merusak keindahan motor
- Posisi penempatan nomor polisi di atas head lamp makin merusak penampilan motor
- Hanya 5 Speed, dan mesin masih Sohc
- Spakbor belakang yang terlalu panjang juga merusak penampilan New Vixion yang sudah terlihat Moge 
- Pegangngan besi yang biasanya ada di jok belakang motor sudah tidak ada dan diganti dengan Rear Grip 
  yang melekat dengan  body. Akibatnya rider jadi susah untuk memindahkan motor dan kemungkinan sulit 
  untuk memasang box belakang

Oke guys itu dia hasil perbandingan kedua motor setelah gue googling dan main-main ke para motoblogosphere Indonesia. Oh iya kalo mau beli motor untuk balap-balapan dan drag pilih CB150R, motor ini sudah di test para blogger dan memang lebih lincah dan cepat. Beli motor harga 22jt bisa dapat mesin CBR 150 yang harganya 33 jt. Tapi kalau kalian mempertimbangkan gaya, tampilan dan moge look, Yamaha New Vixion memang layak dipertimbangkan selain itu motor ini juga irit.

Oh iya yang mau beli kedua motor ini harap diperhatikan kompresi mesin , honda CB150R 11:1 dan Yamaha New Vixion 10.4:1. Artinya kedua motor sudah masuk ketegori kompresi tinggi jadi alangkah baiknya menggunakan partamax atau partamax plus, memang kedua pabrikan mengklaim kedua motor bisa menkonsumsi premium, tapi tetap tidak disarankan oleh para motoblogosphere Indonesia bila ingin mendapatkan performa mesin yang sempurna dan tentunya awet. Kalau kata orang-orang, masa beli motor 22-23jt isi pertamax gak mampu, mending beli motor bebek saja deh kalau begitu, hehehe. 

Oh iya tadi diawal ane kan lagi galau mau minang CB150R atau Yamaha New Vixion. Jujur awal-awal ane kesengsem banget sama CB, tapi setelah googling dan main ke dealer dua pabrikan itu, bukannya tambah  yakin eh ini  malah GALAUNYA makin menjadi-jadi deh wkkkkkkk. Salut buat dua pabrikan itu yang sudah bikin ane Galau meminang. 













Share:

Stats

Diberdayakan oleh Blogger.

Your Comment

Followers

Text Widget

Copyright © Mikhael Wr Blog | Powered by Blogger Design by PWT | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com