Seharusnya
jadwal odentektomi saya pertengahan desember 2014, namun karena ada pasien yang
menunda jadwal operasi giginya, maka saya ditawarkan untuk menggantikannya.
Semua
serba mendadak, Jumat 7 November 2014, pagi sekitar jam 9-an pihak Hendra
Hidayat Dental Training menghubungi saya dan menawarkan untuk melakukan
Odentektomi pada siang hari jam 14:00 WIB. Karena mau cepat selesai, saya
terima saja tawaran itu.
Tidak
ada persiapan khusus apapun , hanya makan kenyang sebelum operasi, minum
antibiotik dan sikat gigi sebelumnya.
Masuk
ruang operasi langsung duduk di kursi khusus pasien, kursi yang lengkap dengan
berbagai perlengkapan dan peralatan untuk mengambil tindakan kepada pasien
gigi. Di
dalam ruangan ada sekitar 5 dokter, 1 dokter senior dan 4 dokter yang sedang
belajar dan 2 orang petugas perawat.
Sang dokter senior langsung berkata kepada
saya “Karena posisi gigi dekat rongga saraf, mungkin nanti setelah operasi
selesai akan terasa kebas/kebal di sekitar bibir.” Waduh jadi was-was nih takut kondisi bibirnya
gak kembali seperti semula. Dokter
itu lalu mengenalkan saya kepada dokter gigi trainee yang akan melakukan
operasi dan syukur deh dokternya cewek, jadi agak tenang hehehehe.
Oke
pertama-pertama mulut dibuka, dokter lalu memasukkan suntikan berisi cairan
bius lengkap dengan jarumnya untuk
disuntik ke dalam mulut. Percobaan pertama terasa seperti dicubit. Saya lalu
disuruh menunggu hingga rasa kebas/kebal terasa di bibir, tapi kok tidak
muncul2x rasa itu. Lalu dokter senior langsung menyuntik ulang saya, kali ini
rasanya sakit sekali seperti disetrum, saya sampai teriak kesakitan. Setelah
itu efek kebas mulai menghinggapi bibir dan operasi pun dimulai.
Walau
dibius tapi masih ada rasa sakit yang terasa, mulut saya diobok-obok pisau, bor
gigi, dan berbagai alat bedah lainnya. Setiap tahapan selesai, dokter yang
melakukan operasi bertanya kepada dokter senior, bila ada kesulitan dokter
senior langsung turun tangan menggantikannya. Kata dokter, gigi saya tebal jadi
butuh waktu lama untuk membelah.
Untuk mencabut gigi bungsu, dokter membelah
gigi menjadi 2 bagian. Belahan
gigi bungsu pertama copot dengan sendirinya namun belahan gigi kedua butuh
waktu lama dan ekstra keras, sampai dokter senior turun tangan untuk mencabutnya.
Saya ingat waktu itu dokter mencabutnya dengan keras, seperti mencabut paku
dengan tang.
Ini Dia Sih Gigi Bungsunya |
Walau
gigi bungsu selesai dicabut, namun penderitaan saya belum berakhir, kali ini
dokter melanjutkan dengan menjahit robekan yang ada di dalam mulut. Selesai
dijahit perawat memberikan air dingin untuk berkumur-kumur, hemm…. sakit
sekali, setelah itu saya diberi 2 obat untuk diminum.
Setelah itu perawat mengoleskan salep di daerah bekas operasi dan
memasukkan kapas, saya disuruh menggigit kapas itu. Jika kapas sudah penuh
dengan darah harus dibuang dan diganti baru, begitu seterusnya sampai
pendarahan berhenti.
Akhirnya
operasipun selesai, hampir 2 jam lebih saya terbaring di ruang operasi. Bentuk
pipi dan daerah di sekitar operasi menjadi besar sebelah akibat bengkak.
Adapun
hal-hal yang harus aku lakukan setelah operasi
- Jangan minum dengan sedotan
- Jangan sikat gigi & berkumur setelah 24 jam operasi
- Makan-makanan yang lembut
- Kompres daerah bengkak dengan air dingin selama 24 Jam pertama setelah operasi
- Kompres dengan air hangat setelah lewat dari 24 jam
- Ganti kapas setiap 2 jam sekali atau bila sudah penuh dengan darah
- Minum obat secara teratur.