"Bisa kah angan-angan itu kucapai....." , kalimat itu seakan menghardik dan mengganggu alam pikiranku. Ketenangan yang pelan-pelan aku tata dan bangun seakan terkoyak oleh kalimat itu. Angan-angan itu kembali menghantui alam pikiranku, merusak suasana hati dan kerjaku, kenapa ini selalu timbul....bisakah aku matikan angan-angan ini.
Terdiam dan tertunduk lesu aku mendengarnya, alam pikiranku berkecamuk "Keikhlasan seperti apa yang harus aku jalani, Aku sudah coba menerima keadaanku ini, aku sudah coba ikhlas-seikhlasnya".
Hati kecilku pun berkumandang lagi "Bila engkau ikhlas menjalani ini semua, maka tidak akan ada lagi keluh kesah yang keluar dari bibirmu dan pikiranmu, bila engkau ikhlas maka kegembiraan pun akan selalu menghiasi warna-warni kehidupanmu" ujarnya dengan nada lembut dan syahdu.
Memang untaian percakapan aku dengan suara hatiku bener. Ia si Suara kecil tidak pernah membohongiku, ia selalu berkata apa adanya, berkata yang selalu tidak kita ingin dengar, Kadang kala suara kecil kita, selalu kita acuhkan, selalu kita anggap remeh, selalu kita kalahkan dengan logika kita, dengan amarah kita...dan kepentingan duniawi.
Akupun sadar menerapkan kata Ikhlas dalam hidup ini tidak semudah seperti melafalkannya... sampai saat ini akupun masih belajar menerapkan kata ikhlas. Setiap hari, setiap waktu, disetiap nafas aku akan selalu belajar agar bisa berkawan bahkan menjadi sahabat dengan "Keikhlasan".
suara hati memang tak dapat berbohong :)
BalasHapusyaps betul, thaks dah comment
BalasHapus