Jakarta adalah sorga wisata kuliner bagi pecintanya. Baik
dari kelas menengah atas sampai bawah ada pangsa pasarnya.
Tinggal bagaimana para pemodal dan pedagang menarik perhatian masyarakat untuk membelinya. Jika enak maka pembeli pasti akan kembali lagi.
Tinggal bagaimana para pemodal dan pedagang menarik perhatian masyarakat untuk membelinya. Jika enak maka pembeli pasti akan kembali lagi.
Saya penasaran dengan pertumbuhan wisata kuliner kaki lima di
daerah tempat saya tinggal, Kedoya, Jakarta Barat. Ada satu kios di pinggir
jalan tepatnya di perempatan pasar Kemis, yang selalu kebanjiran pembeli. Karena penasaran sayapun menyambangi dan
memesan menu yang dihidangkan.
Hotang, singkatan dari Hotdog Kentang. Jajanan ini memang
sedang ngehits di tempat saya. Perpaduan sosis dan kentang rebus yang
direkatkan dengan adonan terigu, lalu dilumuri saus mayones, tomat dan cabai ini
memang begitu sedap dipandang mata apalagi disantap...
Anda cukup merogoh kocek Rp 10.000 untuk mendapatkan
hotang ukuran kecil dan Rp 14.000 jika ingin ukuran yang lebih besar.
Proses pembuatannya pun cukup simpel, sebelum dipadukan
dengan kentang, sosis di goreng terlebih dahulu. Setelah itu baru ditempeli
dengan kentang rebus yang sudah di potong dadu. Agar merekat sosis dan kentang dicelupkan ke dalam adonan terigu, setelah itu
di goreng kembali.
Inilah penampakan Hotag setelah di goreng
Untuk menggugah selera dilumurilah saus mayones, tomat dan
cabai. Hemmmmmm.... benar-benar sedap dipandang mata,
Benar juga kata orang, jika ingin bertahan hidup di Jakarta
selain harus punya keberuntungan dan daya juang, anda juga harus punya modal kreativitas. Hampir semua industri dan lini bisnis yang
ada di Jakarta punya kreatifitas, apalagi bisnis kuliner di Ibu Kota.
Jadi apa modal kreatifitas anda untuk bertahan hidup di
Jakarta!!!!
0 komentar:
Posting Komentar