Mencoba Mengabdikan Kehidupanku

Senin, 15 Februari 2016

Katedral, Objek Wisata Peninggalan Belanda Yang Mempesona

Objek Wisata Di Jakarta

Jika kalian sedang berada di Jakarta tidak ada salahnya mengunjungi objek wisata yang satu ini. Tempat yang kental dengan daya magis dan spiritnya ini adalah salah satu bangunan peninggalan Belanda terindah di Indonesia. Bahkan hampir setiap hari selalu ada wisatawan asing yang berkunjung dan mengabadikan keadaan di dalam dan luar gedung gereja Katedral.

Setiap hari pintu gereja Katedral Jakarta selalu terbuka bagi siapa saja. 

Saat pertama kali menginjakan kaki di dalam gedung yang letaknya bersebarangan dengan lapangan banteng ini, saya langsung disapa suasana hening yang penuh spirit.

Bangunan dengan desain artsitektur bergaya neo-gotik Eropa seakan membawa saya larut bernostalgia ke dalam kehidupan masyarakat Eropa beberapa abad yang lalu.

Objek Wisata Di Jakarta


Objek Wisata Di Jakarta

Objek Wisata Di Jakarta


Indah dan menakjubkan, jarang-jarang ada gereja di Asia bergaya Eropa kuno seperti Katedral, pantaslah jika Pemerintah memasukkan gereja Katedral Jakarta sebagai cagar budaya.

Karena keindahannya, bangunan sakral umat katolik ini sering dijadikan lokasi foto prewedding oleh banyak calon pasangan pengantin.

Kalau ingin menikmati keindahan arsitektur gereja Katedral saran saya lebih baik berkunjung di hari kerja, hindari datang di akhir pekan, karena pada Sabtu dan Minggu, gedung tersebut di pakai ibadah oleh umat Katolik.  

Sejarah Katedral

Objek Wisata Di Jakarta


Gereja yang memiliki nama resmi St Maria Pelindung Di Angkat ke Surga ini memiliki sejarah yang panjang hingga bisa berdiri kokoh berdampingan dengan Masjid Istiqal. Awalnya gereja Katedral tidak berlokasi di tempat sekarang.

Semua itu berawal ketika pastor Nelissen bersama pastor Prinsen mendapat pinjaman dari pemerintah kolonial Belanda, sebuah rumah bambu yang berlokasi di pojok barat daya Buffelvelt (sekarang menjadi gedung departemen agama) untuk digunakan sebagai gereja, dan menggunakan rumah tinggal perwira sebagai rumah pastoral.

Setahun sesudahnya, umat Katolik mendapat hibah tanah di sebelah barat laut Lapangan Banteng dekat pintu air sebagai pengganti rumah bambu. Namun karena tidak ada dana, pembangunan gereja tidak eksekusi.

Tak mau putus asa, pihak gereja meminta kepada pemerintah Batavia untuk diberikan sebuah bangunan kecil yang berlokasi di jalan Kenanga di kawasan Senen untuk dijadikan gereja Katolik. Setelah dilakukan renovasi, bangunan itu kemudian dijadikan gereja Katolik dengan kapasitas daya tampung 200 jemaat.

Namun naas pada 1826 terjadi kebakaran hebat yang membumihanguskan bangunan di kawasan Senen termasuk gedung pastoral, beruntung bangunan gereja tidak ikut terbakar meski mengalami kerusakan. Pasca kebakaran, bangunan gereja yang rusak tidak direnovasi, mengingat tanah tersebut bukanlah tanah milik gereja.

Umat Katolik akhirnya memperoleh tempat yang baru untuk dijadikan gereja. Tempat tersebut adalah rumah dinas gurbernur jenderal yang telah kosong. Bangunan beserta tanah seluas 34x15 meter persegi itu diberikan kepada pihak gereja dengan membayar 20 ribu gulden, dengan rincian pihak gereja memperoleh 10 ribu gulden untuk perbaikan gereja. Selain itu, gereja juga diberi pinjaman uang senilai 8 gulden yang harus dilunasi dalam jangka waktu setahun.

Gereja katedral kembali mengalami musibah setelah bangunannya ambruk pada 1890, kejadian tersebut terjadi tiga hari setelah gereja merayakan paskah. Butuh waktu satu tahun untuk memulai renovasi gereja yang dibagi dalam dua tahap. Dengan berbagai kendala, akhirnya renovasi yang menghabiskan waktu selama 10 tahun itu selesai dilaksanakan.

Objek Wisata Di Jakarta


Tercatat sudah 2 kali bangunan gereja ini mengalami pemugaran, pertama pada tahun 1988 dan 2002. Tidak perlu khawatir kepanasan karena sejak 2013 Gereja Katedral sudah dilengkapi pendingin ruangan (AC).




Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Stats

Diberdayakan oleh Blogger.

Your Comment

Followers

Text Widget

Copyright © Mikhael Wr Blog | Powered by Blogger Design by PWT | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com