Mama saya senang bukan kepalang. Semua itu berpula
ketika tetangga di sekitar rumah memberi tahu bahwa PBB mereka digratiskan oleh
Pemprov DKI Jakarta. Karena penasaran Mama langsung mengambil lembar
tagihan PBB yang sudah di dapat, dibantu Bapak RT setempat mencari keterangan yang
menjelaskan tagihan gratis.
Benar saja ternyata PBB rumah kami gratis. Saya yang sudah
lebih dahulu melihat tagihan tersebut tidak sadar bahwa PBB rumah kami gratis.
Setelah googling sana-sini diperoleh informasi bahwa Pemprov DKI Jakarta mulai
tahun 2016 menggratiskan PBB bagi warga Jakarta yang nilai bangunannya di bawah
Rp 1 Milliar.
Apa alasan Pemprov DKI sehingga mau melakukan itu, dari
situs okezone.com
saya kutipan omongan Ahok sebagai berikut :
"PBB kita sudah siapkan itu, tinggal pergub. Jadi, kita
pikir ini ekonomi begitu susah. Kita bantu orang yang betul-betul tapi adil.
Tugas kami mengadministrasi keadilan sosial. Jadi, siapa pun orang yang tinggal
di rusun atau rumahnya berharga Rp1 miliar ke bawah tidak perlu bayar PBB,
nol!" ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Sungguh mulia sekali niat Pemprov DKI Jakarta. Seumur hidup saya
tinggal di Ibu Kota, baru kali ini Mama saya sumringah karena tidak bayar PBB.
Perlambatan ekonomi, inflasi tinggi serta daya beli masyarakat menurun adalah beberapa faktor yang membuat warga Jakarta begitu lega dengan pembebasan
biaya PBB tersebut.
Lalu apakah ini adalah salah satu cara Ahok untuk menarik
simpati warga Jakarta, agar terpilih kembali di Pilkada DKI Jakarta 2017? Yang jelas usaha Ahok ini sudah membuat Mama saya terhipnotis, walau berbeda
keyakinan dengan Ahok, Mama dengan sangat yakin akan kembali memilih Ahok di
Pilkada DKI Jakarta 2017.
Apapun dasar tujuan Ahok melakukan itu, saya tidak peduli.
Yang saya peduli rakyat Jakarta khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah
sangat terbantu dengan kebijakan penghapusan PBB tersebut.
Tidak hanya masyarakat kelas bawah yang diuntungkan, warga
kelas atas dengan tagihan PBB ratusan juta rupiahpun akan sumringah dengan
kebijakan ini.
0 komentar:
Posting Komentar