Mencoba Mengabdikan Kehidupanku

Sabtu, 06 Februari 2016

Rumah Sakit Dibanjiri Pasien BPJS

Walau banyak keluhan terhadap layanan kesehatan BPJS, namun tetap saja masyarakat memburu fasiltas kesehatan tersebut. Baik yang mendapatkan secara gratis, membayar tiap bulan atau dibayari kantor. Masyarakat berbondong-bondong menyerbu RS yang bekerja sama dengan layanan BPJS.

Apakah ini artinya BPJS memberi efek positif, masyarakat jadi sadar terhadap kesehatan atau jangan-jangan karena warga memang tidak ada pilihan? Jadi seburuk apapun pelayanan BPJS kesehatan, ini tetap solusi jitu bagi masyarakat untuk berobat ke RS.

BPJS Kesehatan ibarat anak tangga yang bisa dinaiki siapa saja yang ingin berobat. Sebelum kehadiran BPJS, masyarakat cenderung malas ke Rumah Sakit. Alasannya bisa bermacam-macam, takut tahu kondisi sebenarnya dari penyakitnya, takut pengobatannya harus berkelanjutan karena sekali berobat pasti akan disuruh kembali, takut disuruh tes darah, rontgen, atau melakukan tindakan medis lain yang berujung pada membengkaknya nominal rupiah yang harus dibayar.

Jadi uang menghalangi warga Indonesia untuk berobat ke RS. Maklum biaya pengobatan di RS masih tergolong malah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Sekarang dengan hanya membayar iuran perbulan Rp 25.500 (Kelas 3), Rp 42.500 (Kelas 2) dan Rp 59.500 (Kelas 1) masyarakat bisa mendapat banyak manfaatnya. Misalnya untuk operasi pengangkatan tumor atau kanker, pasien BPJS tidak akan dikenakan biaya alias gratis.Yang membedakan antara kelas 3, 2,1 adalah ruang perawatannya. Jika ikut kelas 1 maka akan dirawat di kelas 1 dan begitu seterusnya, untuk jenis obat yang didapatpun sama saja. Sementara masyarakat yang mendapatkan BPJS kesehatan gratis akan mendapatkan fasilitas sama dengan BPJS Kelas 3.

Oke sekarang kita kembali lagi ke pembahasan awal terkait dengan membludaknya pasien di RS rujukan BPJS.Kondisi ini adalah di Lt 4 RS Pelni Petamburan Jakarta Barat. Ruangan ini adalah Poli Rehab Medik, lihat kondisinya sangat ramai sekali bahkan ada yang duduk di lantai.

BPJS


BPJS

Sementara ini adalah pasien yang sedang menunggu terapi 

BPJS

Antrean juga terjadi di luar ruangan, karena tidak mendapat tempat duduk banyak pasien menunggu di ruang pendaftaran.
BPJS

Saya biasanya selalu mengantarkan mama terapi lutut yang terkena pengapuran dan terapi pinggang karena saraf kejepit serta ada keretakan tulang. Menunggu antre seperti ini bisa sampai 2 jam, padahal terapi hanya sekitar 12 menit/alat, mama saya terapi dengan 2 alat jadi tidak sampai 30 menit. Kondisi ini baru di satu poli masih banyak poli lain di RS Pelni. 

Bagaimana tertarikah anda? Jika memang kondisi keuangan anda terbatas BPJS Kesehatan adalah solusi jitu, namun jika kondisi finansial berlebih lebih baik berobat umum saja atau pakai asuransi swasta saja. Dijamin lebih cepat dan mendapatkan obat yang paten (Tidak Generik).






Share:
Lokasi: RS Pelni Petamburan, Jakarta Barat, Indonesia/

0 komentar:

Posting Komentar

Stats

Diberdayakan oleh Blogger.

Your Comment

Followers

Text Widget

Copyright © Mikhael Wr Blog | Powered by Blogger Design by PWT | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com